Senin, 06 Juni 2016

Makalah E-COMMERCE



 

            

 

 

 

 

                                   MAKALAH                   E-COMMERCE

                                             
                                                   
                                  
NAMA                      : MARIA DEWI ANSKARIATI
NIM                          :  2014031124
WAKTU KULIAH : KAMIS PUKUL 12:50-15:20

                          
                           
                                                                          
                                               KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmatnya, maka pada akhirnya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini berjudul “ Makalah  E - Commerce”.

Saya menyadari dalam pembuatan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Baik dalam pemilihan kata atau kalimat, penulisan dan penyampain masalah yang kurang tepat. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik untuk mendekati kata kesempurnaan pada pembuatan makalah di kemudian hari. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya maupun bagi semuanya sebagai pembaca. Amin.

                                                                                         Penulis














                                                        DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................ i
Kata Pengantar .............................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ............................................................................................ 5
Tujuan Penulisan ........................................................................................ 7


BAB II PEMBAHASAN

Sejarah Singkat E-Commerce ....................................................................  8
Definisi E-Commerce.................................................................................. 9
 Pengertian E-Commerce Menurut Para Ahli...............................................10
Beberapa Macam Model E-Commerce...................................................... 11
Struktur dan Klasifikasi E-Commerce...................................................... ..15      Struktur E-Commerc ................................................................................... 15
Klasifikasi E-Commerce ………………………………………………… 16
Aplikasi E-Commerce ................................................................................  22
 Factor Kunci Sukses Dalam E-Commerce ………………………………. 22
Tools E-Commerce ……………………………………………………….. 23
Ancaman Menggunakan E-Commerce ( Threast)......................................... 24
Solusi Keamanan Sistem E-Commerce …………..............................................26
Tips Keamanan Dalam Menggunakan E-Commerce......................................... 27
Permasalahan Dalam E-Commerce ……………………………………........... 30
Manfaat dan Keuntungan E-Commerce Bagi Pemilik Usaha ………………… 31
Manfaat dan Keuntungan E-Commerce Bagi Konsumen ………………………33
Kekurangan atau  Kelemahan E-Commerce …………………………………….34
Istilah-Istilah Dalam E-Commerce ………………………………………………35
Batasan dan Kegagalan dalam E-Commerce …………………………………….
Dampak Positif dan Negatif E-Commerce ……………………………………….40


BAB III

Kesimpulan …………………………………………………………………….. 42
Saran  …………………………………………………………………………… 43


Daftar pustaka ……………………………………………………………………44                                                   










   
                                  
                                                     BAB I
                                  
                                             PENDAHULUAN

Latar Belakang 

Perkembangan teknologi informasi yang sangat dramatis dalam beberapa tahun terakhir telah membawa dampak transformational pada berbagai aspek kehidupan, termasuk di dalamnya dunia bisnis. Setelah berlalunya era “total quality” dan “reengineering”, kini saatnya “era elektronik” yang ditandai dengan menjamurnya istilah-istilah e-business, e-university, e-government, e-economy, e-emtertainment, dan masih banyak lagi istilah sejenis.
Salah satu konsep yang dinilai merupakan paradigma bisnis baru adalah e-business atau dikenal pula dengan istilah e-commerce sebagai bidang kajian yang relatif masih baru dan akan terus berkembang, e-business berdampak besar pada praktek bisnis, setidaknya dalam hal penyempurnaan direct marketing, transformasi organisasi, dan redefinisi organisasi.
Model bisnis ini menekankan pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat peperless, melalui Elektronik Data Interchange (EDI), E-mail, dan teknologi lainnya yang juga berbasis jaringan. Popularitas e-business dipenghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini ditunjang oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu
1)              faktor pasar dan ekonomi, diantara kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar

2)      faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik
3)      faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi.

Internet membantu kita sehingga dapat berinteraksi, berkomunikasi, bahkan melakukan perdagangan dengan orang dari segala penjuru dunia dengan murah, cepat dan mudah. beberapa tahun terakhir ini dengan begitu merebaknya media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai mencoba menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media ini. Dan salah satu manfaat dari keberadaan internet adalah sebagai media promosi suatu produk. Suatu produk yang dionlinekan melalui internet dapat membawa keuntungan besar bagi pengusaha karena produknya di kenal di seluruh dunia.Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi perdagangan yang sekarang di Indonesia telah mulai diperkenalkan melalui beberapa seminar dan telah mulai penggunaannya oleh beberapa perusahaan yaitu electronic commerce atau yang lebih dikenal dengan E-Commerce, yang merupakan bentuk perdagangan secara elektronik melalui media internet. E-Commerce pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media internet. Jadi proses pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet.
Kehadiran internet telah memberikan keyakinan akan pentingnya teknologi di dalam pencapaian tujuan finansial suatu perusahaan melalui modifikasi dan efisiensi proses bisnis yaitu dengan memanfaatkan E-Commerce. dan E-Commercemerupakan salah satu keunggulan baru dari internet yang kian digemari oleh banyak orang
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia memiliki akal dan pikiran. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi di abad 21 yang sudah modern, penggunaan internet bukan lagi sesuatu yang asing bagi kita. Di dalam dunia internet kita juga mengenal yang namanya E-Commerce. Yaitu Transaksi secara online atau juga bisa disebut proses jual beli secara online dengan menggunakan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi tersebut. Sekarang sudah banyak pelaku bisnis yang menggunakan E-commerce untuk memperluas kegiatan usahanya.


Tujuan Penulisan

Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM). Saya berharap laporan ini juga dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana dan seperti apakah e-commerce itu.






                                                       BAB II
                                             
                                                PEMBAHASAN

Sejarah Singkat E-Commerce

   Sejarah perkembangan E-commerce di dunia di mulai dari kemunculan internet yang kemudian terus berkembang sehingga timbulah E-commerce. Pada awalnya, internet merupakan koperasi komputer yang tidak dimiliki siapapun. Internet lahir pada tahun 1969 ketika sebuah kelompok peneliti di Departemen Pertahanan Amerika berhubungan dengan empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute, Universitas Utah, dan Universitas California di Santa Barbara. Hubungan ini dilakukan untuk menciptakan sebuah jaringan untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain mengenai proyek-proyek pemerintah. Jaringan ini dikenal dengan istilah ARPAnet-ARPA lebih jelasnya Advanced Research Project Agency yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan AS. Tiga tahun kemudian, lebih dari lima puluh universitas dan agensi-agensi militer telah terhubung bersama-sama dalam jaringan (network), dan jaringan komputer yang lain mulai muncul di sekitar negara bagian (country) dan dunia. Seiring dengan perkembangan ARPAnet, yang diikuti pula dengan kerjasama jaringan antara militer dan kaum pendidik, dan eksperimen NASA mengenai jaringan komputer, jaringan ini mulai terhubungkan satu dengan yang lain (interconnected), inilah awal mula "Internet".




Definisi E-Commerce
 
   E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapatmelakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) .
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online.
Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email.




Pengertian E-Commerce Menurut Para Ahli

        Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Oleh karna itu disini penulis menyampaikan beberapa sudut pandang dari para ahli mengenai e-commerce:
         Definisi e-commerce menurut Laudon & Laudon (1998), e-commerce       adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis. E-commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di Internet shopping, Stock online dan surat obligasi, download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi Business to Business (B2B). (Wahana Komputer Semarang, 2002).
Sedangkan definisi e-commerce menurut David Baum (1999) yaitu: ecommerce is a dynamic set of technologies, applications, and bussines process that link enterprises, consumers, and communities through electronics transactions and the electronic exchange of goods, services, and informations.
Definisi dari e-commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam 3 perspektif berikut:
1.     Dari perspektif komunikasi, e-commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
2.     Dari perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3.     Dari perspektif layanan, e-commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4.     Dari perspektif online, e-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.
Triton (2006), menjelaskan bahwa e-commerce (electronic commerce) sebagai perdagangan elektronik dimana untuk transaksi perdagangan baik membeli maupun menjual dilakukan melalui elektronik pada jaringan internet. Keberadaan e-commerce sendiri dalam internet dapat dikenali melalui adanya fasilitas pemasangan iklan, penjualan, dan service support terbaik bagi seluruh pelanggannya dengan menggunakan sebuah toko online berbentuk web yang setiap harinya beroperasi selama 24 jam.


Beberapa Macam Model E-Commerce

Bisnis e-commerce mulai tumbuh dengan cepat sejak tahun 1998. Pada awal pertumbuhannya tipe bisnis ini hanya melingkupi bidang business-to-consumer (B2C) e-commerce. Namun pada pertumbuhannya perkembangan bisnis ini mulai melingkupi bidang business-to-business (B2B), consumer-to-consumer (C2C), dan consumer to business (C2B) berikut definisi-nya : 
1.       B2B ( Bussines to Bussines )
B2B adalah transaksi secara elektronik antara entitas atau obyek bisnis yang satu ke obyek bisnis lainnya, dapat disimpulkan B2B adalah : 
  • Disebut juga transaksi antar perusahaan 
  • Transaksinya menggunakan EDI dan email untuk pembelian barang dan jasa, informasi & konsultasi 
  • Digunakan untuk pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
keterangan :

EDI - singkatan dari Electronic Data Interchange sebenarnya adalah sebuah metode pertukaran dokumen bisnis antar aplikasi komputer - antar perusahaan/instansi secara elektronis dengan menggunakan format standar yang telah disepakati.
Contoh: 
Global Market
GlobalMarket Group adalah sebuah perusahaan perdagangan internasional pemasaran. Sekarang dengan lebih dari 30 kantor lapangan serta staf dari 1.000, perusahaan berkomitmen untuk mendirikan GMC (Global Produsen Sertifikat) Masyarakat, di mana manufaktur Cina yang berkualitas didirikan dan dapat berdiri di antara sisanya. Dengan mengikuti pameran global, penawaran marketing dan memberikan solusi sourcing, jembatan pasar global kesenjangan antara pembeli global dan produsen GMC.




2. B2C (Bussines to Consument )
 B2C adalah kegiatan E-businesses dalam pelayanan secara langsung kepada konsumen melalui barang atau jasa. Dengan penjualan langsung di internet dan pemesanan dapat langsung dilakukan oleh konsumen karena biaya sudah tercantum. kelebihan dari B2C adalah sebagai berikut :

·         Disebut dengan transaksi pasar
·         Konsumen mempelajari produk yang ditawarkan melalui publikasi
·         Membeli dengan electronic cash & sistem secure payment
·         Meminta agar barang dikirimkan
Contoh perusahaan yang menerapkan konsep B2C adalah bhinneka yang Konsep pemasarannya pada Bidang Usaha : Total IT Solution Spesialis dalam Komputer & Software Distribution

2.     C2C ( Consumer to Consumer )
C2C adalah model e-commerce yang menjamur di Indonesia saat ini. Contoh dari C2C adalah iklan baris dan toko-toko buku online dadakan (dimiliki oleh individu yang umumnya memanfaatkan layanan blog gratis seperti blogspot).
C2C terjadi seorang individu melakukan penjualan produk/jasa langsung kepada individu lainnya.

Salah satu contoh bisnis E-Commerce C2C adalah website marketplace. Marketplace adalah jenis bisnis E-Commerce yang menyediakan fasilitas berupa tempat promosi dan aktifitas transaksi uang kepada pelanggan. Dengan kata lain, bisnis eCommerce berbasis marketplace mempunyai fokus utama untuk memfasilitasi para penjual.

Bisnis E-Commerce dengan model Marketplace sangat populer di internet dan sudah ada banyak sekali situs-situs yang mengadopsinya, seperti :
  • Flippa
  • oDesk
  • eBay
Situs Marketplace di Indonesia juga ada banyak, sebagai contoh adalah Tokopedia dan Elevania.
Contoh perusahaan yang menerapkan konsep C2C adalah

Struktur dan Klasifikasi E-Commerce
Struktur E-Commerce 

Infrastruktur e-commerce:
a.Internet : jaringan global

b.Intranet : jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi internet, seperti protocol internet, browser web.

c.Extranet : jaringan melalui internet yang menghubungkan beberapa internet. Selain infrastruktur, aplikasi e-commerce juga ditunjang oleh lima pilar:
- SDM (people)
- Peraturan/perundangan publik (Public Policy)
- Pemasaran dan Periklanan (Marketing and Advertisement)
- Layanan-layanan pendukung (Support and Services)
- Kemitraan Usaha (Business partnership




Klasifikasi E-Commerce 

Penggolongan e-commerce yang lazim dilakukan orang adalah berdasarkan sifat transaksinya, antara lain: 

1. Business to Business (B2B) Jenis transaksi dimana pembeli biasanya membeli dalam jumlah besar karena akan dijual kembali. Contoh penjualan grosir.

2.Business to Consumer (B2C) Jenis transaksi dimana pembelinya perorangan dan tidak punya tujuan untuk menjualnya kembali biasanya semacam toko online yang menjual berbagai macam barang.

3. Consumer to Consumer (C2C)
Jenis transaksi dimana pembelinya perorangan yang tidak mempunyai tujuan untuk dijual kembali dan penjualnya juga perorangan yang tidak menyediakan bermacam-macam barang melainkan hanya beberapa barang saja. Contoh: online advertising.


4. Consumer to Business (C2B)
Termasuk kedalam kategori ini adalah perseorangan yang menjual produk atau layanan kepada organisasi, dan perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka dan menyepakati suatu transaksi.


Cara Kerja E-Commerce

 Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Transisi Dan Siklus Pengembangan E-Commerce Di Perusahaan
Membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem E-Commerce bukanlah merupakan sebuah proses atau program “sekali jadi”, namun merupakan suatu sistem yang perlahan-lahan berkembang terus-menerus sejalan dengan perkembangan perusahaan. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar yang memilih jalan evolusi dalam memperkenalkan dan mengembangkan E-
Commerce di perusahaannya. Alasan utama yang melatarbelakangi pemikiran ini adalah sebagai berikut:
Mengimplementasikan sebuah sistem E-Commerce tidak semudah atau sekedar mempergunakan sebuah perangkat aplikasi baru, namun lebih kepada pengenalan sebuah prosedur kerja baru (transformasi bisnis). Tentu saja perubahan yang ada akan mendatangkan berbagai permasalahan, terutama yang berhubungan dengan budaya kerja dan relasi dengan rekanan maupun pelanggan (Fingar, 2000):
  • Sistem E-Commerce melibatkan arsitektur perangkat lunak dan perangkat keras yang akan terus berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi, sehingga strategi pengembangan dan penerapannya-pun akan berjalan seiring dengan siklus hidup perusahaan; dan
  • Mengembangkan sistem E-Commerce secara perlahan dan bertahap secara tidak langsung menurunkan tingginya resiko kegagalan implementasi yang dihadapi perusahaan.
Gambar berikut memperlihatkan strategi pengembangan E-Commerce secara evolusioner dalam bentuk diagram transisi dari satu fase ke fase berikutnya.
Hal pertama yang baik untuk dilakukan adalah menyamakan visi E-Commerce diantara seluruh manajemen perusahaan melalui berbagai pendekatan formal maupun informal.
Jajaran Direksi dan Manajemen Senior harus memiliki visi yang jelas dan tegas, dan dipahami oleh seluruh perangkat perusahaan untuk menghasilkan kesamaan gerak di dalam perkembangan implementasi E-Commerce. Visi yang jelas juga diharapkan akan mengurangi berbagai hambatan-hambatan atau resistansi yang mungkin timbul karena tidak didukungnya program tersebut oleh jajaran manajemen atau staf perusahaan yang ada.
Mensosialkan visi E-Commerce di perusahaan dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pelatihan formal, diskusi/rapat bulanan, seminar, diskusi dan tanya jawab, dan lain sebagainya. Visi E-Commerce ini harus pula disosialkan di kalangan rekanan bisnis dan para pelanggan, karena walau bagaimanapun mereka semua akan merupakan bagian yang secara langsung atau tidak langsung akan memiliki pengaruh dalam pengembangan dan implementasi E-Commerce.
Langkah berikutnya adalah melakukan koordinasi antara berbagai pihak yang akan membangun sistem E-Commerce bersama perusahaan terkait. Pihak-pihak tersebut misalnya: rekanan bisnis (seperti pemasok dan distributor), vendor teknologi informasi, pelanggan, bank (penyedia jasa kartu kredit), pihak asuransi, dan lain sebagainya. Tujuan dari koordinasi ini adalah pengembangan sebuah kerangka kerja sama yang disepakati bersama, sehingga dalam perjalanan implementasinya, E-Commerce tidak mendapatkan gangguan yang berarti. Seluruh pihak-pihak dalam “konsorsium” ini harus menyadari bahwa mereka semua berada dalam sebuah ekosistem E-Commerce, dimana sistem yang ada baru akan berjalan secara baik jika masing-masing komponennya memiliki kinerja yang baik sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Tahap berikutnya merupakan sebuah fase yang cukup sulit, karena diperlukan suatu pemahaman yang baik terhadap apa yang disebut sebagai metoda pendekatan sistem (system thinking). Penggabungan proses bisnis beberapa perusahaan dengan menggunakan kerangka E-Commerce tidak sekedar menghubungkan satu divisi dengan divisi lain dengan menggunakan perangkat telekomunikasi dan komputer, tetapi lebih jauh merupakan suatu usaha membentuk sistem bisnis yang lebih besar dan luas (internetworking). Pemahaman mengenai perilaku sebuah sistem, yang terdiri dari berbagai komponen arsitektur yang saling terkait dan terintegrasi merupakan hal mutlak yang harus dikuasai oleh mereka yang bertanggung jawab terhadap sistem tersebut. Tahap ini memiliki tujuan untuk mengadakan suatu analisa terhadap hal-hal pokok berkaitan dengan prinsip-prinsip dasar bisnis setelah lingkungan kerjasama baru antar perusahaan terbentuk, seperti:
  • Menentukan model bisnis yang akan diterapkan di dalam E-Commerce;
  • Mendefinisikan segmen pasar dan tipe pelanggan yang akan menjadi target;
  • Menyusun kebijakan atau peraturan pembelian melalui internet bagi pelanggan;
  • Membagi tugas dan tanggung jawab antar berbagai pihak yang berkerja sama;
  • Mengusulkan pembagian biaya dan keuntungan dari model bisnis baru tersebut; dan lain sebagainya.
Setelah “panggung” infrastruktur E-Commerce selesai dibangun, tahap berikutnya adalah menentukan proyek percontohan atau proyek awal (pilot project) yang akan diujicoba dan diimplementasikan. Prinsip “don’t run before you can walk” merupakan pedoman pemikiran yang biasa dipergunakan dalam skenario implementasi teknologi informasi secara evolusi ini. Diharapkan dari pilot project ini dapat dilihat seberapa “feasible” konsep-konsep model bisnis yang telah dirancang dapat memenuhi objektif yang dikehendaki. Berdasarkan hasil evaluasi dan fakta yang terjadi selama pilot project dirancang dan diimplementasikan, berbagai perbaikan konsep dilakukan dan dimatangkan.
Hal terakhir dalam siklus yang harus dilakukan adalah pembentukan tim penanggung jawab program pengembangan dan implementasi E-Commerce. Hampir semua pengembangan sistem E-Commerce dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan proyek (project management), dimana tim terkait harus berhadapan dengan portofolio program-program pengembangan E-Commerce yang beragam dan bertahap. Yang harus diperhatikan oleh manajemen perusahaan adalah suatu kenyataan bahwa tim penanggung jawab pengembangan dan implementasi E-Commerce tidak hanya harus terdiri dari mereka yang memiliki kompetensi dan keahlian yang memadai, tetapi mereka haruslah merupakan pekerja-pekerja waktu penuh (full time); atau dengan kata lain, mereka tidak boleh terpecah fokusnya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan lain di dalam perusahaan.
Di dalam perkembangannya, inisiatif-inisiatif baru akan terjadi, dan secara natural akan kembali ke siklus analisa kesempatan bisnis E-Commerce (inter-enterprise assessment). Dalam kerangka inilah evolusi secara perlahan-lahan akan terjadi dan E-Commerce akan berkembang dari satu tahap ke tahap berikutnya.





Aplikasi E-Commerce

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
* E-mail dan Messaging
* Content Management Systems
* Dokumen, spreadsheet, database
* Akunting dan sistem keuangan
* Informasi pengiriman dan pemesanan
* Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
* Sistem pembayaran domestik dan internasional
* Newsgroup
* On-line Shopping
* Conferencing
* Online Banking
Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastncheap.com, dll.


Faktor kunci sukses dalam e-commerce
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Tools E-commerce
Untuk mendukung kelancaran bisnis E-Commerce yang Anda jalankan, ada beberapa tool online yang patut untuk dicoba. Berikut 3 Tool eCommerce Online yang saya rekomendasikan untuk Anda coba :

·         Google Adwords Keyword Planner
Keyword Planner adalah
tool internet marketing online dari Google yang menyediakan fasilitas untuk melakukan riset mengenai jumlah dan tingkat persaingan dari sebuah barang / produk tertentu.

·         Google Analytic
Bagi pemilik online shop, sangat saya sarankan untuk memasang tool yang satu ini, karena dengan memasang Google Analytic di online shop, maka kita bisa mengidentifikasi perilaku konsumen, yang nantinya bisa kita gunakan untuk membuat perbaikan.

·         Mail Chimp
Mail Chimp adalah tool untuk membantu Anda dalam melakukan email marketing. Kenapa harus email marketing ? karena berdasarkan pengalaman, konversi dari email marketing bisa sampai 70%, artinya jika kita jualan menggunakan email, maka peluang terjadi closing (penjualan) sangat tinggi.


Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
   
Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat       membahayakan asset-aset yang berharga.
  Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:

   • System Penetration
     Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat
     dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.

•Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.

• Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.

• Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.

• Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.

• Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.

• Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.

Ancaman Keamanan lainnya yang terdapat  Pada Sistem E-Commerce adalah
          1.  Pencegatan data , pembacaan dan modifikasi data secara tidak sah.
2.     Puncurian data terhadap orang yang tidak bertanggung jawab.
3.     Kecurangan (fraud) yang dilakukan oleh orang-orang yang  identitasnya tidak diketahui.
4.     Akses yang tidak sah oleh seseorang terhadap data milik orang lain.

 Solusi Keamanan Sistem E-Commerce


 Solusi Ancaman Keamanan Sistem E-Commerce
1.     Enkripsi  (penyandian data), Metode enkripsi atau yang lebih dikenal dengan kriptografi (cryptograph) adalah metode penyandian suatu pesan atau data yang terkirim melalui jaringan publik dengan menggunakan kunci-kunci (keys) tertentu.
2.     Otentifikasi  (Melakukan verifikasi terhadap identitas pengirim dan penerima)
3.     Firewall  ( Menyaring serta Melindungi lalu lintas data di jaringan atau server). Firewall akan bertindak sebagai pelindung atau pembatas terhadap orang-orang yang tidak berhak untuk mengakses jaringan kita. Suatu jaringan yang terhubung ke Internet pasti memiliki IP address (alamat Internet) khusus untuk masing-masing komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut. Apabila jaringan ini tidak terlindungi oleh tunnel atau firewall, IP address tadi akan dengan mudahnya dikenali atau dilacak oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan. Akibatnya data yang terdapat dalam komputer yang terhubung ke jaringan tadi akan dapat dicuri atau diubah. Dengan adanya pelindung seperti firewall, kita bisa menyembunyikan (hide) address tadi sehingga tidak dapat dilacak oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan.

Lima Tips Keamanan dalam Transaksi E-Commerce yang Harus Diperhatikan


Setiap kali sebuah inovasi bisniE-Commerce baru dirilis, risiko keamanan baru berpose untuk konsumen. Dengan bisnis e-commerce, seluruh penjualan e-commerce di seluruh dunia diproyeksikan akan menembus angka $1.298 triliun pada tahun ini, dan beban menentukan bagaimana bertransaksi online secara aman dan paling sulut jatuh kepada pihak konsumen. Dengan segala resiko yang dihadapinya, berikut Paseban ulas tentang beberapa tips keamanan dalam bisnis E-Commerce yang bisa Anda ikuti.
·         Bagi dengan Kehati-hatian
Anda tidak harus berbagi lebih dari yang diperlukan, terutama informasi pribadi yang sangat sensitif seperti jaminan sosial atau nomor kartu kredit atau debit. Penjual menciptakan bentuk-bentuk checkout online dengan kolom untuk untuk rincian relevan untuk mengumpulkan data pelanggan. Lewati pertanyaan yang tidak ditAndai  "required"dengan tAnda bintang dan Anda akan secara signifikan meningkatkan anonimitas belanja Anda.
Menilai kembali bagaimana Anda bebas berbagi perangkat yang Anda gunakan untuk melakukan pembelian. Jika Anda memiliki aplikasi dompet digital, itu bukan ide yang terbaik untuk membiarkan orang asing menggunakan ponsel Anda untuk membuat panggilan. Kehati-hatian ekstra disarankan jika Anda menggunakan ponsel Anda untuk setiap kegiatan e-commerce. Ponsel jailbreak  umumnya tidak aman untuk digunakan sebagai media perdagangan, dan ponsel ini cenderung kurang akan fitur keamanan yang hAndal. Berhati-hatilah menyimpan username, password, nomor perbankan, dan informasi sensitif lainnya pada ponsel Anda, termasuk dalam aplikasi yang dianggap rahasia. fitur keamanan yang hAndal. Berhati-hatilah menyimpan username, password, nomor perbankan, dan informasi sensitif lainnya pada ponsel Anda, termasuk dalam aplikasi. Jika email terhubung ke ponsel Anda, jangan pernah mengirim informasi yang sangat sensitif kepada orang lain atau bahkan untuk diri sendiri. Perlakukan ponsel Anda seperti kartu kredit Anda.
Keamanan juga rentan pada jaringan nirkabel Wi-Fi yang terbuka, atau publik. Ini hampir mustahil untuk secara akurat mengukur seberapa aman jaringan Wi-Fi. Pastikan Anda tidak terhubung dengan jaringan Wi-Fi publik ketika Anda sedang melakukan transaksi.

·         Verifikasi Semua URL
Memverifikasi URL sangat penting dalam memecahkan legitimasi setiap situs yang ditemukan melaui  iklan dan hyperlink. Setiap link yang disajikan dalam email, komentar media sosial, atau iklan dapat membawa Anda ke situs web palsu. Untuk membuat keadaan menjadi lebih buruk, situs penipu sering hampir tidak bisa dibedakan dari situs yang sah. Terlepas dari bagaimana Anda datang ke sebuah website atau bagaimana website tersebut bersih, periksa URL dari website tersebut. Anda tidak perlu memahami semua bagian dari itu, tapi jika nama domain root (bagian setelah "www.") Tidak sesuai dengan konten situs, kemungkinan Anda harus membeli di tempat lain.

·         Tanyakan Sembelum Membeli
Salah satu cara termudah untuk menghindari penipuan online adalah  pastikan Anda ertransaksi dengan situs yang sah. Selain memeriksa URL untuk validitas, proses dua langkah sederhana ini akan membantu memastikan situs itu asli. Pertama, periksa bahwa situs Anda memiliki  "About us"  atau "Contact us" " halaman valid dengan informasi kontak yang terdaftar. Kedua, pastikan perusahaan memiliki beberapa jenis akun  media sosial. Jika Anda tidak yakin tentang transaksi, maka  screenshot halaman konfirmasi dan informasi pasca-pembelian yang Anda terima pada layar. Screenshot memungkinkan Anda untuk menyimpan rincian yang Anda belum tahu dan belum Anda butuhkan.

·         Gunakan Metode Pembayaran yang Terpisah dari Rekening Bank
Meskipun kartu kredit dan kartu debit dapat digunakan sebagai metode pembayaran plastik di dalam toko, penggunaan kartu kredit yang paling baik digunakan untuk metode pembayaran online. Ketika Anda membayar melalui kartu kredit, pembayaran secara teknis berasal dari perusahaan kartu kredit sebagai pinjaman, bukan pembayaran moneter dipotong langsung dari rekening bank Anda. Setiap kesalahan pemrosesan atau biaya kelebihan dapat dengan mudah tertangkap pada laporan kartu kredit Anda. Pembayaran kartu kredit virtual biasanya dibebankan ke kartu kredit atau kartu debit, bukan langsung ke rekening bank Anda, pada dasarnya menawarkan lapisan tambahan perlindungan. Ketika Anda membayar dengan kartu kredit virtual, informasi perbankan Anda tetap terpisah dari pembelian pribadi Anda, sehingga memastikan apakah nomor kartu dicuri, hacker tidak dapat mengakses account Anda atau kembali menggunakan kartu yang dicurangi.

·         Anda Hanya Memiliki Satu Identitas Online, Maka Lindungi Identitas Anda
Jika Anda berpikir Anda tidak memiliki identitas online, Anda salah. Yang Anda butuhkan adalah satu alamat email atau akun Facebook, dan Anda sudah memiliki identitas online. Tidak peduli seberapa hati-hati Anda berada dalam lingkup e-commerce, cara terbaik untuk melindungi diri sendiri adalah untuk memantau identitas online Anda aktif. Pembelian online saat ini semakin conodng ke arah penggunaan media sosial, dengan 50 persen dari penjualan Web diproyeksikan akan terjadi melalui media sosial pada tahun 2015. Setiap kali Anda bergabung dengan situs baru melalui "Login dengan Facebook" Anda memperluas identitas online Anda lebih lanjut. Bahkan, kelimpahan situs pertama akan meminta Anda untuk menjadi anggota tidak melalui email, tapi dengan menghubungkan akun media sosial. Bila Anda kemudian pergi untuk bertransaksi di situs pihak ketiga saat log in melalui Facebook atau Twitter, Anda pada dasarnya menghubungkan account dengan kartu kredit.

PERMASALAHAN DALAM E-COMMERCE
1.     Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
2.    Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.
     Selain dua hal diatas dalam e-commerce waspadailah adanya cybercrime dengan pola phising atau pengelabuhan. Hal itu terjadi, karena pelaku seringkali berada di luar kawasan Indonesia sehingga keberadaannya sulit terdeteksi. Phishing merupakan salah satu bentuk cybercrime berupa penipuan untuk mendapatkan informasi, seperti kata sandi atau password kartu kredit. Kata tersebut diambil dari bahasa inggris fishing. Dimana dalam konteks cybercrime, diartikan sebagai memancing informasi keuangan seseorang

Manfaat dan Keuntungan E-Commerce


E-commerce pasti diminati karena ada alasan bukan, hal ini sudah jelas karena terdapat beberapa manfaat e-commerce yang diberikan baik kepada pemilik usaha ataupun konsumen. Mari lihat beberapa manfaat e-commerce bagi pemilik usaha/perusahaan dan manfaat e-commerce bagi konsumen dibawah ini:

Manfaat E-commerce Bagi Pemilik Usaha

Berikut beberapa manfaat e-commerce bagi pemilih usaha
1. Penjualan Global
Dengan adanya E-commerce memungkinkan sebuah perusahaan atau pemilih usaha untuk dapat menjual produk yang mereka buat kepada konsumer yang lebih banyak dikarenakan sifat dari web itu sendiri. Dengan kata lain, perusahaan dapat mencover pasar yang lebih luas. Contoh, perusahaan sepatu yang ada di Amerika ataupun Australia dapat menjual produknya di Indonesia tanpa harus membuka toko baru di Indonesia.
2. Pengurangan Infrastruktur Perusahaan
Dengan adanya e-commerce, perusahaan atau pemilih usaha tidak perlu membuka banyak cabang penjualan ataupun distribusi (akan tetapi dalam beberapa kasus, banyak e-commerce yang tetap membuka gudang penyimpanan ataupun produksi di berbagai negara untuk mempermudah konsumen dalam shipping barang).
3. Pengurangan Biaya Perusahaan/ Meningkatkan Keuntungan Bersih
Dengan adanya E-commerce, pemilik usaha atau perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang berlebih dalam menyediakan banyak toko atau gedung serta pegawai yang banyak. Hal ini akan meningkatkan keuntungan dengan menurunkan biaya operasional perusahaan.
4. Pengurangan Harga Produk
Dengan adanya e-commerce, harga barang dapat ditekan semurah mungkin dikarenakan akumulasi dari beberapa manfaat diatas, sehingga konsumen lebih tertarik membeli dan jangkauan juga semakin luas dari berbagai lapisan masyarakat.
Nah, bagi anda pemilik usaha, wiraswasta muda yang punya jualan tapi belum punya dana untuk buka toko, sewa ruko atau tanah dan bangun toko, setelah membaca manfaat e-commerce diatas, pasti anda sadar bahwa dengan membuat website usaha anda, dan memaksimalkan promosinya baik lewat sosial media ataupun komunitas tertentu, anda dapat menarik banyak pelanggan tanpa membuat toko aslinya dulu. Yang penting jangan menipu, barang dapat difoto sesuai aslinya atau pakai model, dirancang sedemikian rupa agar seperti manekin peraga di toko toko. Pasti menarik pembeli. 
Tapi tentu saja anda harus menyediakan fasilitas antar barang dan pembayaran menggunakan rekening bank.

 

 

 

 

Manfaat dan Keuntungan E-commerce Bagi Konsumen

Manfaat yang didapatkan oleh konsumen dengan adanya e-commerce adalah:
1. Belanja 24/7
Manfaat E-commerce yang satu ini sangat membantu konsumen dalam melakukan pengecekan, perencanaan ataupun langsung pembelian atau pemesanan jasa ataupun barang pada usaha tertentu. Berbeda dengan toko yang biasanya tutup pada jam malam seperti toko buku yang hanya terbuka mulai dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam. Toko buku Online dapat terbuka untuk pengecekan dan pembelian 24 jam selama 7 hari atau non-stop. Asyik dan bermanfaat bukan untuk konsumen.
2. Menghemat Waktu 
Dengan adanya e-commerce, konsumen dapat menghemat waktu mereka dalam belanja dikarenakan tidak perlu ke tokonya langsung, cukup buka websitenya, cek barang dan kemudian pesan. Barang terkirim. Bermanfaat bukan.
3. Barang/Jasa Semakin Murah
Nah, ini manfaat e-commerce yang betul betul terasa oleh konsumen, hal ini dikarenakan manfaat e-commerce bagi perusahaan sehingga biaya operasional pemilik usaha berkurang sehingga mereka mampu memberikan harga yang lebih murah.
4. Konsumen Mampu Membandingkan Lebih Akurat
Dengan adanya e-commerce khususnya berbasis online, konsumen mampu membandingkan banyak produk sekaligus, tinggal klik, klik, berbeda dengan toko biasa, anda harus berjalan ke beberapa tempat sekaligus apalagi yang berbeda toko. Dengan e-commerce anda tinggal buka komputer, dan cek berbagai harga barang diberbagai toko online, cari yang murah tanpa harus berpindah tempat. Coba saja buka Lazada, Tokopedia, OLX, dan toko online lainnya.
5. Pembeli lintas Wilayah
Dengan adanya e-commerce, anda mampu membeli barang atau jasa dari luar negara anda tanpa harus ke luar negeri, asyik bukan manfaat e-commerce yang satu ini. Contoh, saya dapat memesan sepatu nike

 

Kekurangan atau kelemahan E-commerce

Kalau ada manfaat, apakah ada kerugian atau kekurangannya? Sepertinya masih ada kekurangan dari e-commerce yang saat ini ada seperti:
1. Barang tidak mampu kalian langsung gunakan, harus menunggu pengiriman
2. Barang atau jasa tidak dapat kalian pastikan cocok tidaknya dengan anda karena anda tidak mampu mencobanya secara langsung, anda hanya dapt mengira-ngira 
3. Kondisi atau keadaan barang atau jasa, ataupun kualitas sesungguhnya barang tersebut (subjektif ataupun objektif) tidak dapat anda dapatkan 100 %, karena barang atau jasa yang sebenarnya tidak didepan anda, anda tidak dapat sentuh, coba dan lainnya.

Sebenarnya kekurangan yang ada pada E-commerce diatas dapat diperbaiki beberapa pengembangan selanjutnya seperti kekurangan 2 dan 3 e-commerce diatas dapat dihilangkan dengan integrasi teknologi yang lebih mapan dan maju baik itu video barang atau jasa, menggunakan berbagai model (peraga manusia) untuk berbagai situasi dan banyak lainnya (kreasikan saja agar konsumen mampu memahami barang atau jasa anda), saran saya sediakan kolom kritikan agar mampu memperbaiki diri.
Untuk kekurangan e-commerce yang pertama, hanya dapat diperbaiki dengan adanya jalur transportasi yang cepat, ataupun khusus.

Istilah – istilah Dalam E-Commerce
Berikut ada beberapa istilah-istilah yang terdapat dalam E-Commerce, di antaranya:
1. E-Cash.
E-Cash yaitu Electronic Cash, sering juga disebut dengan Digital Cash, Digital Money. E-Cash mempunyai makna bahwa seseorang dapat membeli barang atau jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer lain. Nomor tersebut diisukan oleh sebuah bank dan merepresentasikan sejumlah uang yang sebenarnya yang mempunyai nilai tukar yang bersifat anonymous (tanpa nama) dan dapat dipakai seperti uang cash biasa.
2. E-Checks
E-Checks yaitu Electronic Checks. E-Checks mempunyai makna customer akan membayar kepada penjual dengan check elektronik yang dikirimkan secara elektronis dengan e-mail. Check berisi pesan yang memuat semua informasi yang diperoleh dari check yang sebenarnya tetapi bisa ditanda tangani secara digital atau surat kuasa. Tanda tangan elektronis tersebut ditulis dalam bentuk sandi dengan cara mengenkripsi melalui kunci rahasia customer. Kemudian penjual mengesahkan dengan kunci private. Pesan yang dihasilkan akan disandikan dengan kunci rahasia pihak bank hingga disediakan kunci pembayarannya.
3. E-Wallet
E-Wallet yaitu Electronic Wallet. Pembayaran dilakukan dengan menyimpan nomor kartu kredit anda ke hardisk dalam kondisi terenkripsi dengan aman. Pembelian dilakukan pada situs web yang mendukung e-wallet tersebut. Pada saat tombol “pay” ditekan maka proses pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan transaksinya secara aman oleh server perusahaan e-wallet.
4. Merchant Account
Merchant account merupakan hubungan relasi antara seorang bisnis dengan bank, yang memiliki syarat dan peraturan yang ketat berkenaan dengan pengeluaran merchant accountnya. Jika status merchant account sudah diperoleh selanjutnya, merchant akan menyewa atau membeli software yang dipergunakan untuk proses transaksi. Dalam kasus yang sama tergantung dari bank dan juga tipe bisnis yang akan dioperasikan maka seorang merchant perlu juga membeli atau menyewa hardware yang disebut terminal pengolahan (processing terminal).
5. Micropayment
Disebut juga Microtransaction merupakan transaksi dalam jumlah kecil, misalnya untuk mengakses grafik, game maupun informasi.
6. Phonecash
Phonecash mempunyai makna customer membeli item secara online dengan mengizinkan nilai pembelian ditransfer dari account mereka ke account orang lain dalam sebuah internet banking system.
7. Telephone Billing System
Transaksi dagang yang dilakukan melalui telepon memungkinkan customer untuk membeli barang atau layanan dan jumlah pembayarannya disertakan ke rekening telepon.
8. Electronic bill presentment dan payment adalah salah satu sarana yang dikeluarkan oleh bank dalam penyajian data tagihan serta pembayaran yang dilakukan secara online atas pemakaian kartu kredit yang dikeluarkan oleh pihak bank.
9. Credit Card dan Smart Card
Credit Card atau Kartu Kredit adalah sarana untuk berbelanja yang memungkinkan penundaan pembayaran atas pembelian barang atau jasa. Pihak-pihak yang terlibat dalam mekanisme kartu kredit adalah sebagai berikut:
1.     Acquirer >> adalah pihak yang mengelola penggunaan kartu kredit.
2.     Pemegang Kartuterdiri dari individu yang telah memenuhi prosedur dan persyaratan yang telah ditentukan oleh penerbit untuk dpaat diterima sebagai anggota dan berhak menggunakan kartu tersebut sesuai dengan kegunaannya.
3.     Penerbitdapat berupa bank, lembaga keuangan, dan perusahaan lain yang berfungsi mengeluarkan dan megelola suatu kartu dalam hal ini kartu kredit.
4.     Merchant >> adalah pihak yang menerima pembayaran dengan kartu kredit. Merchant dapat berupa supermarket, toko-toko kecil, dan lainnya.
Smart Card sering disebut sebagai chip card atau integrated circuit (IC) card . Definisi chip card sendiri yaitu kategori umum yang mencakup smart card dan memory card . Smart card adalah plastic card yang mengandung memory chip dan microprocessor. Kartu ini bisa menambah, menghapus, mengubah informasi yang terkandung.

 

Batasan dan kegagalan E-Commerce


Disamping keuntungan-keuntungan, e-commerce juga memiliki batasan atau kekurangan-kekurangan, sebagai berikut :

A. Batasan Teknis
1.     Kurangnya pengakuan standar secara universal untuk kualitas, keamanan dan kehandalan.
2.     Bandwidth telekomunikasi yang tidak mencukupi.
3.     Masih melibatkan tools pengembangan perangkat lunak.
Kesulitan dalam mengintegrasikan Internet dan perangkat lunak ecommerce dengan aplikasi-aplikasi lain dan basis data.
4.     Memerlukan web server khusus sebagai tambahan untuk server jaringan.
5.     Mahal dan ketidaknyamanan akses internet untuk pengguna.


B. Batasan Non Teknis
1.     Permasalahan legal yang tidak terpecahkan.
2.     Kurangnya peraturan pemerintah dan standar industri nasional maupun internasional.
3.     Kurangnya metodologi yang mapan untuk menjamin penyesuaian dan keuntungan dari e-commerce.
Banyak penjual dan pembeli menunggu e-commerce stabil, sebelum mereka terlibat di dalamnya.
4.     Penolakan pelanggan untuk berubah dari toko nyata secara fisik menjadi toko virtual. Orang belum begitu percaya terhadap transaksi tanpa tatap muka secara langsung.
5.     Persepsi bahwa e-commerce mahal dan tidak aman.
6.     Jumlah penjual dan pembeli yang tidak mencukupi untuk keuntungan operasi e-commerce.



Dampak Positif dan Negatif E-Commerce.

Didalam dunia E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan negativenya.

Dampak positifnya, yaitu :
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Dampak negativenya, yaitu :

1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.




















BAB III

   Kesimpulan


E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang hanya memanfaatkan transaksi komersial saja, misalnya mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat yaitu “perdagangan via web” (pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web).
Berdagang menggunakan E-Commerce mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah dapat menekan biaya barang dan jasa, serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen sepanjang yang menyangkut kecepatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan harganya. E-Commerce ini, meskipun banyak manfaat dan kelebihannya juga memiliki kekurangan. Kekurangannya adalah tidak amannya transaksi karena menggunakan kartu kredit atau nomer rekening, sehingga terkadang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.




Saran :

Untuk memaksimalkan penguasaan medan di internet sedikit pengetahuan tentang prinsip dasar karakteristik Internet akan sangat membantu. Karakteristik Internet sangat berbeda dengan umumnya media massa yang lebih bersifat tayangan satu arah saja. Internet merupakan media yang sangat memungkin untuk melakukan interaksi yang sangat intensif dengan banyak orang sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Kemampuan untuk mengeksploitasi karakteristik interaktif ini yang akan menjadi kunci survive seorang cyberpreneur di Internet; baik para veteran maupun dotcommers muda.
Tambahan khusus untuk situasi Indonesia kita harus jeli mensiasati kondisi infrastruktur Internet yang demikian lambat, penggunaan teknologi multimedia yang mewajibkan infrastruktur berkecepatan tinggi akan menghalangi kita dalam melakukan penetrasi ke masyarakat internet di Indonesia yang kebanyakan hanya mampu membayar akses jasa yang sifatnya text based seperti e-mail.








DAFTAR PUSTAKA

http:// E-Comerce/Blog Asnawi, ST. » Peluang Bisnis E-Commerce FKC.html/
http://E-Comerce/ruang-lingkup-electronic-commerce.html/
http://E-Comerce/PELUANG E-COMMERCE - Uncategorized - - doni.html/
http://nurwahda.blogspot.com/2013/01/tugas-makalah-e-commerce.html


teorick.blogspot.co.id

infodanpengertian.blogspot.co.id/





3 komentar:

  1. terimakasih kakak artikelnya sangat bagus sangat membantu saya dalam belajar perkenalkan nama saya hafizzul akbar dari kampus ISB Atma Luhur

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus